Nanti, pada hari akhir, kita cuma akan mewakili diri kita, kok. Masa iya masih merasa kurang walaupun sudah mewakili diri sendiri?
Untuk segala yang kita lakukan dan tidak kita lakukan. Belum lagi kalau apa yang kira kita lakukan untuk diri sendiri sebagai wujud penghambaan malah dibantah: "Kadzabta!". Ngeri.
Ngeri-ngeri begitu tetapi kan bukan tanpa alasan. Ingat ya tentang pesan butir satu: Semua dinilai sesuai maksudnya. Jadi, adil sekali jika ada bantahan untuk yang curang.
Atau ternyata memang ada ya manusia di dunia ini yang secakap dan semampu itu untuk juga mewakili banyak orang? Maksudku selain utusan Tuhan yang memang diciptakan super-super-itu yang juga tertulis di kitab. Ada, ya?
Tuhanku, aku mau dimampukan untuk berani bertanggung jawab atas diriku. Jangan lepasin aku, ya?
Mau dianggap hamba,
Hayah Afifah