Sesering-seringnya
Selayak-layaknya
Pada panas yang mampir melulu
Kalau sudah dua sembilan, aku mohon ampun
Ditanya pula bagaimana kalau tiga tiga
Sudah geram, tambah empat derajat
Aku mau damai, panggil angin semilir
Yang dingin, tolong
Kalahku sudah biasa
Biasanya ditandai dengan aku yang murung
Murung-murung, naik pitam juga
Memangnya kenapa sih, kalau kalah?
Aku mundur dengan sukarela
Sukacita
Besoknya, masih diajak beradu
Tolong, lah
Tidak semua ingin kesempatan kedua
***
Kepada suhu dan matahari,
Lembut sedikit padaku, yuk?
Me,
Versus panas,
Afi Wiyono