Apr 26, 2012

Semoga Hanya Lakon Belaka

Lebih susah mana, meminta tolong atau dimintai tolong? Hari ini saya lelah, penat, dan semacamnya. Dengar cerita, kata-kata yang paling susah diucapkan adalah maaf dan tolong. Jujur, lebih mudah bilang "sorry" ketimbang bilang maaf apabila sudah tahu berbuat salah. Meminta bantuan orang lain juga agak susah kalau tidak dipadu dengan intonasi lembut dan rendah. Salah-salah, kata-kata kita malah dapat dimaknai sebagai suruhan, bukan permintaan bantuan. Tapi, dibanding meminta tolong dengan tata krama, dimintai tolong lebih memberatkan. Ini opini, oke, ini opini saya. Hari ini saya butuh uang pecahan 50ribu--entah itu 5 ribuan, 10 ribuan, atau 20 ribuan-- tapi saya memang paling butuh 5 ribuan untuk tarif angkutan kota. Saya mencoba ke sana ke mari mencari orang yang bersedia menukarkan uangnya. Itu sudah pukul 19.15 dan bagi seorang pelajar yang masih mengenakan seragam seperti saya, cukup larut. Terlebih dari tempat itu butuh waktu kurang lebih 45 menit hingga mencapai rumah saya. Alasannya banyak. Entah yang mana yang jujur dan sebagian mana yang berbohong. Poinnya, menggerakkan hati dan badan untuk membantu orang tanpa ada keuntungan materil bagi kita, adalah sulit. Sangat sulit. Saya harap, acara Minta Tolong yang dulu ada di sebuah stasiun televisi swasta hanya sebuah sandiwara. Semoga agen-agennya bukan benar-benar orang yang butuh bantuan itu. Saya harap begitu. Karena, ditolak mentah-mentah saat meminta tolong dalam waktu hanya 5 menit adalah melelahkan.
Haya/Afi| 2008-2022