Di sini, banyak cerita. Ceritanya banyak. Beragam cerita, ceritanya beragam. Pelajarannya juga. Saya gak tahu banyak tentang hidup, ternyata. Tapi ini hidup saya, rasanya saya tahu banyak. Rasanya, lho. Saya harus tahu banyak, rasanya. Tapi tentang hidup siapa?
Bersama orang-orang ini, saya tahu banyak tentang adegan hidup yang ternyata benar-benar bisa terjadi, bukan hanya di layar kaca. Adegan-adegan yang rasanya terlalu buruk untuk dijadikan jalan cerita akan kehidupan seseorang. Tapi ini nyata. Tentang raga yang dibuang, yang tak diakui, yang bertahan dengan sendirinya, yang tumbuh sepanjang jalan berbatu, yang saya pikir seharusnya sudah musnah. Tapi, tidak. Raga-raga ini bertahan, tumbuh, tak melunak, dan bahkan bergelora.
Untuk apa merasa menjadi orang paling sial kalau ternyata kita tak tahu banyak tentang kesialan hidup? Atau mungkin kesialan ini malah mungkin menjadi hidup yang diidam-idamkan manusia lain. Atau bahkan kesialan orang-orang yang merasa kesialan kita adalah sebuah keberuntungan adalah keberuntungan bagi orang lainnya lagi.
Syukur. Ini yang saya rasakan. Tak perlu banyak belajar dari adegan layar kaca, hidup saya yang dikelilingi hidup orang lain pun membawa banyak manfaat. Syukur.
Bangga. Ini yang saya rasakan. Saya sayang kalian.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
