Feb 7, 2016

Tulisan ini ada di draft. Entah kenapa ditulis.

Sedang kasihan dengan diri sendiri karena kepayahan menentukan mimpi. Bayang-bayang masa depan melayang dimakan masa lalu. Dulu, tak terlalu dulu, saya punya mimpi yang berentet panjang dan minta diwujudkan. Sekarang, saya sedang tidak bergelora menarik rentetan itu turut serta dalam keseharian.

Melodrama sekali sih jadi manusia! Kalau membawa kebaikan ya tak apa. Lah ini? Bisa apa kamu, Fi?

Sedang menikmati hidup dengan mengagumi sosok jiwa yang penuh semangat. Yah, ada sih rasa iri ingin punya potensi seperti itu juga. Tapi rugi sekali kalau sudah malas bermimpi, iri hati pula. Jadi, rasa iri ini bisa saya ke sampingkan biar saya murni hanya mengagumi. Rasa kagum ini jadi dorongan positif tersendiri bagi saya. Mau dong seperti kamu.


Haya/Afi| 2008-2022