Jun 6, 2016

Tentang Sesuatu

Saya pernah baca kalau art atau seni itu bukan perihal "bagus" sehingga dapat dinikmati, pun bukan soal seberapa sulit ia dipahami. Seni itu dirasakan, katanya.

It makes you feel something.

Saya seratus persen setuju. Lupa, kapan kali pertama saya merasa "sesuatu" akan sesuatu. Musik, lukisan, puisi, cerita, cara seseorang bertutur, warna, cuaca, gestur, suasana, saya rasa semuanya punya cara untuk memberi dan mencipta kesan.
***

Saya sedang di perjalanan menuju Lampung dari Bogor. Dengan bus bersama beberapa rekan, kami melewati Jakarta. Pukul 9.45, hari Senin malam, hari satu puasa pada 2016.

Jakarta mencipta kesan lewat gedung dan lampunya. Jingga di kejauhan, landmark yang megah dengan interior tertentu. Saya rindu. Jakarta memang sesuatu yang mangandung unsur "sesuatu".
***

Lain cerita tentang gambar Yumi Sakugawa. Bentuk kelinci, elemen-elemen kecil pada semesta, warna menyala a la stabilo membuat saya enggan menyudahi menatap. Kesan itu datang. Ada emosi tertentu yang timbul dan hanya ingin dihadapi dengan terus menatap gambar-gambar itu.
***

Lagu dari De Barge, suara Fiona Apple, instrumental piano Feelings-nya Morris Albert a la Richard Clayderman, suara Daniel Sahuleka, saya suka semuanya. Suaranya bercerita terlepas dari cerita dari lagu itu sendiri.
***

Those make me feel something.
Sama halnya pada jarak antara k i t a. Membuat saya merasakan "sesuatu". Baguslah. Entah jaraknya, atau kamunya yang memang dikehendaki menjadi seni.

Hampir sampai dermaga untuk naik kapal feri,
Afi Wiyono.

Haya/Afi| 2008-2022