Sep 12, 2016

Si Aku Merindu










Aku duduk di alas lampit saat menonton televisi.
Aku melirik ke arah belakang.
Kristal warna biru terpampang indah di atas piano.
Jari jemari seorang lelaki akrab mencipta melodi di atas tuts putih.
Tuts hitam anggun meski tidak banyak ikut serta.
Tempo cepat dimainkan.
Aku bertanya dengan sedikit berteriak.
"Lagu apa ini, Ayah?"
Jari jemari melambat namun tetap akrab.
"Lupa judulnya. Lagunya Rafika Duri"

Aku mengangguk. Siswi TK B mengangguk pada 2001.


***

Selama 15 tahun, lagu itu tidak berjudul bagi si Aku. Namun saat si Aku merindu--entah siapa--, nada minor dari piano si Ayah terngiang. Si Aku mulai mencari lagu yang berulang kali terputar di benaknya.  Si Aku baru sadar kalau lagunya itu memang dicipta untuk mereka yang merindu. Dengan bossanova, semuanya terasa tepat untuk merindu.


Kepada yang dirindukan (mungkin si Dinosaurus),
Semoga bayu kelana benar menyampaikan rindu si Aku,
Kalau mau berbagi duka, si Aku siap sedia.

Ciao,
Perpanjangan tangan si Aku,
Aku.
Haya/Afi| 2008-2022