Aug 30, 2018

Nggak Jadi ke Bioskop, sih.

Ingat nggak hasil tes kepribadianmu? Yang katanya kurang dalam aspek kestabilan emosi dan hasrat dalam berprestasi? Itu dinamis namun boleh statis.

Seperti apa kamu sekarang? Masih orang yang sama seperti yang suka menangis karena kesal? Eh, atau saat kesal?
Juga orang yang suka mengepal tangan dan mengonstruksi skenario mau kabur supaya buat semua orang kecewa?

Iya, ih.
Tadi pagi saja sudah atur mau lari ke bioskop Planet Hollywood atau yang dekat rumah sambil sesegukan sedikit padahal sedang sesak di dalam bus.

Kalau kesal, maunya sih menghina awal hari. Semacam: "Terkutuklah dalaman jilbab ciput ninja! Bikin gerah saja! Mudah geser pula!"

Atau,

"Sialan benar kucing hitam yang bikin aku lama pesan ojek online!"

Atau,

"Bus kota tidak seharusnya datang terlambat! Bikin asumsi akan jadwal hari ini buyar! Payah! Payah!"

Semacam itu.

Padahal ya, hari ini baik-baik saja. Semua baik, kecuali tentang risol yang tertekan dalam bus kota.

Semuanya baik.

Itu kamu.
Masih kamu, yang sudah aku deskripsikan pada paragraf pertama. Semua umpatan cuma jadi saksi borok hati, ya? Termasuk opsi kabur ke bioskop seorang diri padahal sedang tidak ingin menonton apa pun. Itu cuma jadi buah busuk hati yang tidak selalu mau jadi baik.

Akhirnya? Pulang tepat waktu karena mau Ibuku, mau Ayahku, dan mau kasur!

Aku mau tidur.
Hadeeh. Kapan sih kita dinamis?

Haya/Afi| 2008-2022