Pencapaian dalam dua bulan terakhir Afi: Bisa rutin bekam sebagai jalan terapi dua pekan sekali. Sudah bisa datang tanpa diantar, pulang tanpa dijemput. Mau berlapang hati mengantre lama meski tidak ikut sesi konsultasi terlebih dahulu. Berdamai dengan betadine dan minyak jinten hitam yang dibaluri di titik-titik tertentu meski rasanya gatal dan panas sekali.
Afi hebat juga, ya.
Oh, iya. Pada sesi kemarin, dilanjutkan dengan menghadiri undangan pernikahan teman seorang diri tanpa kompeni. Bahkan sampai tempat acara pun, tidak ada yang dikenal, kecuali mempelai wanita yang tidak dapat diajak berbincang karena sedang di pelaminan.
Pencapaian!
Afi juga bisa bilang tidak saat menolak. Bukan lagi lewat kalimat panjang memutar yang ujung-ujungan bukan diartikan sebagai tidak. Kalau tidak ya, tidak.
Kalau iya? Bisa banyak ekspresinya, yang penting diartikan sebagai iya.
"Fi, mau nebeng nggak?"
"Nggak."
"Fi, bantuin gue dong?"
"Nggak mau."
"Fi, ketemuan yuk malam ini?"
"Mau, tapi aku sampai sana jam 8 malam"
"Afi capek nggak tapi?"
"CAPEK. Tapi mau"
Heheheheh.
