May 17, 2019

Me o My o

Tepat tujuh hari yang lalu aku mencoba jujur sama pihak-pihak bersangkutan yang selama ini aku anggap memberikan beban berat. Padahal sebenarnya sih nggak. Ini cuma soal kapasitasku yang ternyata kecil.

Natural sih, luas penampangku yang segitu-segitu saja atau bahkan mengecil jadi tertekan meski beban yang ada nggak berubah. That was really me. Too bad, I barely could admit it.

Aku marah sama diri sendiri, soalnya cuma itu yang bisa aku lakukan dalam waktu singkat, sebagai reaksi. Untungnya saat kita ngeluarin air mata, hormon stress ikutan terlepas. Mahaadilnya Tuhan.

Aku sudah minta maaf sama pihak-pihak yang aku rugikan hari itu. Yang belum adalah berterima kasih, karena mereka sudah mau-nggak-mau harus terlibat.

Begitu, deh.

Dua hari setelah itu aku ngerjain Tes Kraeplin karena harus. Kaget juga ternyata aku masih aku: keras kepala sama capaian. Aku merasa sekali, sejak baris awal aku maunya langsung mengerahkan semua energiku. Pada baris-baris berikutnya aku maunya lebih, lebih, lebih, lebiiiih terus. Walaupun capek, aku nggak nyerah.

Afi-AMBIS-Wiyono.

Kayaknya sejak SMA aku malas deh dapat predikat itu, soalnya stigmanya jelek. Bodohnya aku terima aja sama diskursus itu. Sekarang aku mau ngaku kalau aku ya memang begitu.

Aku nggak segampang nyerah itu sama tujuanku. Bye, loser.

Susah ya emang kadang ngakuin keadaan diri,
lol,
Afi Wiyono

Haya/Afi| 2008-2022