Nov 9, 2019

Games People Play

Kemarin Bunda ulang tahun. Aku jadi ikutan terbawa mau bandingin diriku hari kemarin dan diriku pada tanggal yang sama tahun lalu. Aku tumbuh.

Tahun lalu aku belum kenal Bunda, Bapak, dan Mas Silly. Tahun lalu aku sedang rehat setelah repot benci diri sendiri dan lingkungan yang kayaknya kok banyak orang jahatnya. Aku nggak menyesali hal itu. Justru memaafkan diriku karena malah jadi salah satu orang jahat.

Aku akan jadi setahun kenal ketiga orang tersebut pada Desember mendatang. Dalam kurun waktu yang kurang dari setahun ini, aku punya banyak temuan yang menurutku sih jadi salah satu faktor masif tumbuh kembangku.

Aku belajar jadi manusia. Belajar tentang manusia lain. Belajar tentang usaha manusia lain yang juga ingin jadi manusia.

Ternyata memang manusia banyak baiknya.

Hehe.

Semalam Bunda cerita tentang permainan yang dilakukan sebagian manusia dengan menjadikan manusia lain sebagai objeknya. Agak bingung sebenarnya apakah posisi pemain menandakan tingkatan yang lebih tinggi atau apa sih, aku bingung deh, bukan agak bingung. Hahahaha aneh kalimatnya.

Pokoknya, aku jadi ingin meresapi, apakah aku adalah pihak yang diajak bermain, dipermainkan, atau permainan itu sendiri. Hih, aneh rasanya.

Juga, aku mencoba menilai apakah seburuk itu untuk menjadi pemain, yang dipermainkan, atau permainan itu sendiri.

Sampai aku--setidaknya untuk saat ini--menyimpulkan bahwa:
1. Aku adalah ketiganya sekaligus.
2. Ketiganya seburuk sekaligus sebaik 'itu'.
Jadi, tidak ada yang aneh dari soal permainan ini.

(Hahaha. Lucu juga menulis pakai butir nomor.)

Tetangga kantorku pernah bilang kalau ada yang kuanggap aneh sekali pun, itu bagian dari realitas, jadi yang kubutuhkan hanya rasa menerima agar aku tidak sibuk terusik hingga lelah sendiri memikirkan bagaimana dunia bekerja.

Yang ingin aku garis bawahi soal hal ini adalah: semoga aku selalu dimampukan untuk menyadari bahwa aku (dan semua orang di dunia ini) adalah pemain, yang dipermainkan, dan permainan. Tetaplah terjaga.

Sudah. Begitu saja sih.

Aneh juga tulisan ini soalnya aku tumben sekali menulis untuk diriku sendiri tanpa mengajak pihak pembaca berbincang. Daaah,
Afi Wiyono.


P.s. bangun tidur tadi aku tiba-tiba punya bayangan untuk jadi anggota dewan/pemangku kebijakan. Hahahahahaha. Benar-benar, aneh sekali.
Haya/Afi| 2008-2022