Sep 12, 2021

Kelola

Dipikir-pikir lagi, aku sebenarnya selalu yakin kalau aku nggak pernah kebal konsekuensi atas tiap pilihanku. Tapi, kesadaranku atas seberapa besar konsekuensi itu berimbas untuk kelanjutan hidupku belum hadir selama ini. Jawabannya: 100%.

Orang lain beserta semua pendapatnya--yang terkadang sengaja dipaksakan, tetapi lebih sering hanya diajukan--nggak punya pengaruh langsung ke latar hidupku tiap aku ambil keputusan. Soalnya kan aku entitas pengelola. Ibaratnya, ya aku ada untuk pilah pilih, ambil buang, mementahkan mematangkan, melanjutkan memberhentikan, atau apa pun itu dua kata yang berpolar.

Aku nggak pernah berhenti mengelola soalnya aku perpanjangan tangan Yang Maha Mengelola dengan segala ke-Mahatau-annya. Aku representasinya.

Maka udah sewajarnya aku bolak balik tanya, minta persetujuan, dan sebaiknya nggak sok tahu. Tanya, kalau nggak tahu. Tanya, kalau nggak yakin. Tanya, kalau bingung.

***
Kali ini aku ambil sebuah langkah perdana untuk sebuah konsekuensi yang secara logis akan jadi perdana juga. Aku nggak takut, soalnya aku udah tanya. Tanya banyak, tanya dikit. Aku bahkan minta tolong pada pengelola-pengelola lain untuk turut serta menanyakan dan memastikan kalau aku mengelola dengan benar.

Aku bahagia soalnya aku merasa mengendalikan dan terkendali.

Kepada entitas yang perlu dikelola,
Terima kasih sudah mau kerjasama!
Aku bahagia. Dan kamu benar, aku lebih bahagia saat mengelola. Soalnya kamu bantu kelola. Hehe.

Xixixi,
Afi Wiyono.
Haya/Afi| 2008-2022