May 25, 2021

Efisiensi

Beberapa kali temanku melontarkan komentar yang sama untuk perihal sejenis meski beda objek. Jelas bahwa sikapnya sama untuk suatu hal. Katanya, terlarut dalam emosi yang meluap-luap berujung pada negasi efisiensi. Pertama, hal ini jadi opininya saat kami mengawali diskusi soal lagu ciptaan Nadin. Kedua, saat kami membahas lirik lagu Bom Nuklir yang begitu kaya dengan kesederhanaan harfiahnya, tanpa konotasi sama sekali.

Sikapku juga sama setiap ia menceracau. "Nggak efisien kalau muter-muter ngomongnya," ujarnya. "Memang kamu bukan pasarnya. Di luar soal pasar, memang kamu beda pendekatan aja sih, dalam menyelesaikan masalah," begitu simpulanku.

Dunia indah soalnya ada manusia seperti Nadin, seperti tiap personel Nasida Ria, dan seperti kami. Ada juga Philippe dan Elise yang gemar menyaksikan tingkah laku burung yang bukunya jadi pilihanku siang tadi.

Aku bisa jadi manusia efisien kalau itu tentang donat. Kalau kamu tanya aku mau dibelikan donat apa, aku sontak akan jadikan donat dengan frosting stroberi sebagai jawaban pertamaku. Kalau tidak ada, kamu boleh belikan donat dengan topping apa pun, niat baikmu tidak mungkin kurusak.

Di lain waktu aku bisa jadi manusia tidak efisien saat emosiku tidak mau dibahasakan dengan sederhana. Dia mau bermegah-megahan dalam ketidakjelasan. Soalnya, tidak setiap waktu aku mau dimengerti.


hehe,
Afi Wiyono
Haya/Afi| 2008-2022