Aku merasa kemampuanku untuk merunut suatu hal yang aku harap layak dipanggil "hafal-di-luar-kepala" hilang. Hilang atau memang nggak pernah punya, aku bahkan nggak tahu.
Seingatku--yang dengan susah payah kucoba--aku cukup luwes untuk bisa cerita runtutan kisah. Aku pencerita.
Sekarang aku bingung. Sedikit sekali yang ada di kepalaku. Aku nggak mengingat. Aku nggak ingat meski mencoba.
Maka, apa sih yang disisakan?
Apa-apa saja yang layak sortir dalam benakku?
Bebek lagi. Kucing lagi.
Aku mau ingat banyak. Aku mau peluk erat hal-hal yang mau aku ingat. Aku mau jawab saat ditanya tentang masa lampau karena aku ingat. Karena bagiku itu juga berarti. Dan aku mau kasih jawaban untuk kamu. Soalnya bagiku kisahmu berarti.
***
Aku harap aku ingat caranya,
Afi Wiyono