Mar 11, 2016

Guru

Sudah lama sejak kali terakhir seruan itu aku dengar. Sejak mobil itu dipacu, ditambah ajakan untuk meluangkan waktu sejenak. Membenturkan diri pada berbagai kemungkinan karena lari dari rutinitas.

"Yuk, cabut!" seru Ayah sesaat setelah kubilang sedang tidak ingin masuk kelas kuliah.

Setelah ikut kelas pagi dan rantang-rantang dengan tutup warna-warni diantar, aku turut meninggalkan kampus. Berbekal buku bersampul merah jambu, hatiku riang.

***

"Nggak usah sekolah ya, ikut yuk ke Cikampek"
"Hari ini mau ikut jalan nggak? Sms Bu Ai gih"
"Kenapa? Capek? Yaudah di rumah aja"
"Yaah kesiangan nih, besok coba lagi deh kita"

***

Terima kasih telah "bertutur" lewat tindakan bahwa pendidikan itu bukan soal institusi. Terima kasih karena telah memberi refleksi bahwa pendidikan bukan soal penjamin masa depan. Terima kasih telah menyulam berbagai cerita yang penuh liku sehingga terjalin indah dalam setiap coraknya. Terima kasih karena telah memberi makna pada hidup yang menyadarkan bahwa ia bukan sekadar pendakian.

Terima kasih, Ayah.

Dari anak, murid, penggemarmu,
Afi Wiyono.

Haya/Afi| 2008-2022