Sebuah kesimpulan setelah aku bertemu kamu di angkutan kota pada 18 Juni 2016:
Saat itu aku merasa kita memang tidak bersama, tidak akan turun dan bayar angkutan berdua, tidak akan menuju tempat yang sama. Kita hanya dua orang yang secara mendadak dan tidak mengejutkan bertemu di angkutan kota. Kita hanya kawan lama yang tidak ingin ada kelanjutan cerita.
Lalu aku bangun dan mencatat kalimat tersebut sebagai paragraf penutup cerita mimpi di buku harian pada 19 Juni 2016.
p.s. kenapa ya, setelah sebulan jauh dari rutinitas, malah barisan ini yang ingin aku tulis? Karena yang berkesan secara mendalam tidak berbatas ruang dan waktu, begitu kah?
Selamat menjadi baik-baik saja.
